KELENJAR TIMUS dan KELENJAR PANKREAS

KELENJAR TIMUS

Kelenjar timus terletak di dalam torax, kira-kira pada ketinggian bifuskasi trakhea. Warnanya kemerah-merahan dan terdiri atas dua lobus. Pada bayi yang baru lahir sangat kecil dan beratnya kira-kira 10 gram, ukurannya bertambah dan pada masa remaja beratnya sekitar 30-40 gram dan kemudian mengerut lagi.
Salah satu bagian penting dari sistem kekebalan tubuh adalah sekelompok sel darah putih yang dikenal sebagai limfosit. Secara khusus, salah satu sel aktif terlibat dalam kekebalan adalah sel T. Sel-sel ini mendapatkan nama mereka karena mereka berasal dari timus. Sel-sel T menyerang zat-zat asing dalam tubuh yang dikenal sebagai antigen.
Timus sangat penting karena menyediakan lingkungan di mana sel-sel T yang dikembangkan dan dilatih untuk mencari antigen yang berbeda. Sel-sel T mendapatkan molekul tertentu sementara di timus yang memungkinkan mereka untuk menemukan antigen dan berikatan kepada mereka. Para penjajah kemudian dibunuh atau dikeluarkan dari tubuh. Hal ini sering membantu untuk berpikir timus sebagai jenis kamp pelatihan atau tempat pelatihan bagi sel T. Ini memodifikasi sel dan mengajarkan mereka bagaimana untuk bekerja. Timus ini juga mampu mendeteksi sel T cacat yang mungkin bekerja melawan tubuh atau membahayakan sel-sel baik dan membuangnya.
Jika timus dihapus pada masa bayi atau berkembang tidak benar, sistem kekebalan tubuh dapat terganggu. Banyak perkembangan sistem kekebalan tubuh yang terjadi sebelum kelahiran, sehingga menghilangkan organ pada anak kecil belum tentu menyebabkan kerusakan ekstrim untuk kekebalan anak. Ketika timus tidak berkembang dengan benar, bagaimanapun, dapat menyebabkan defisiensi imun, membuat orang lebih rentan terhadap infeksi.
Kelenjar suprenalis
Kelenjar Adrenal atau Kelenjar Suprarenalis terletak di atas kutub sebelah atas setiap ginjal. Kelenjar suprarenalis jumlahnya ada 2, terdapat pada bagian atas dari ginjal kiri dan kanan. Ukurannya berbeda-beda, beratnya rata-rata 5-9 gram. Kelenjar adrenal terdiri atas bagian luar yang berwarna kekuning-kuningan yang disebut kortex dan yang menghasilkan kortisol (hidrokortison), dengan rumus yang mendekati kortison, dan atas bagian medula di sebelah dalam yang menghasilkan adrenalin (epifrin) dan noradrenalin (norepifrin).
Zat-zat tadi tadi disekresikan dibawah pengendalian sistema persarafan simpatis. Sekresinya bertambah dalam keadaan emosi, seperti marah dan takut, serta dalam keadaan asfiksia( kondisi kekurangan oksigen pada pernapasan yang bersifat mengancam diri )dan kelaparan. Pengeluaran yang bertambah itu menaikkan tekanan darah guna melawan shok yang disebabkan kepentingan ini.
Noradrenalin menaikkan tekanan darah dengan jalan merangsang serabut otot di dalam dinding pembuluh darah untuk berkontraksi. Adrenalin membantu metabolisme karbohidrat dengan jalan menambah pengeluaran glukosa dari hati.
Beberapa hormon terpenting yang disekresikan korteks adrenal adalah hidrkortison, aldosteron, dan kortikosteron, yang semuanya bertalian erat dengan metabolisme pertumbuhan pertumbuhan, fungsi ginjal, dan tonus otot. Semua fungsi menentukan jalan hidup.
Pada insufisiensi adrenal (penyakit Addison), pasien menjadi kurus dan tampak sakitdan makin lemah, terutama karena tidak adanya hormon ini, sedangkan ginjal gagal menyimpan natrium, karena mengeluarkan natrium dalam jumlah terlampau besar. Penyakit ini diobati dengan kortison.
Fungsi kelenjar suprarenalis terdiri dari :
Mengatur keseimbangan air, elektrolit dan garam-garam.
Mengatur/mempengaruhi metabolisme lemak, hidrat arang dan protein.
Mempengaruhi aktifitas jaringan limfosid.



KELENJAR PANKREAS

Pankreas adalah suatualat tubuh yang agak panjang terletak retro peritoneal (area di belakang peritoneum) dalam abdomen bagian atas di depan vertebrae lumbaris I dan II. Kepala pankreas terletak dekat kepala duodenum, sedangkan ekornya sampai ke lien. Pankreas mendapat darah dari arteri lienalis dan arteri mesenterika superior. Duktus pankreatikus bersatu dengan duktus koleduktus dan masuk ke duodenum. Pankreas menghasilkan kelenjar endokrin dan kelenjar eksokrin.
Pankreas menghasilkan kelenjar endrokrin bagian dari kelompok sel yang membentuk pulau-pulau Langerhans yang dibedakan atas granulasi dan pewarnaan. Pulau-pulau Langerhans adalah kumpulan sel berbentuk ovoid, berukuran 76x175 µm tersebar di seluruh pankreas, walaupun lebih banyak ditemukan di kauda daripada di kaput dan korpus. Dalam tubuh manusia terdapat 1-2 juta pulau Langerhans. Pulau-pulau ini menghasilkan 4 jenis sel yaitu:
Sel-sel A (alfa) sekitar 20-40 % mensekresikan glukagon
Sel-sel B (beta) sekitar 60-80% mensekresikan insulin
Sel-sel D 5-15 % mensekresikan somatostatin
Sel-sel F 1% mensekresikan polipeptida pankreas

Insulin merupakan protein kecil terdiri dari dua rantai asam amino, satu dengan yang lain dihubungkan oleh ikatan disulfide. Sebelum dapat berfungsi harus berikatan dengan protein reseptor yang besar dalam membran sel. Sekresi insulin dikendalikan oleh kadar glukosa darah. Jika kadar ini berlebihan maka akan merangsang insulin dan bila kadar glukosa normal atau pun rendah maka sekresi insulin akan berkurang.
Mekanisme kerja insulin:
Insulin berperan dalam pengaturan kadar glukosa yang berlawanan dengan glukagon. Insulin akan menurunkan kadar glukosa darah, sedangkan glukagon berperan dalam meningkatkan konsentrasi glukosa darah. Kadar glukosa dalam darah berkisar antara 90mg dalam 100mL darah (90mg/100mL), jika jumlahnya berlebih ataupun berkurang maka kedua hormon ini akan mengatur agar jumlahnya kembali normal.
Insulin dilepas kedalam pembuluh darah dan akan terbawa oleh aliran pembuluh darah sampai ke hati. Ketika glukosa ini masuk di dalam hati, akan disesuaikan dengan kadar glukosa di dalam darah. Jika kadar glukosa di dalam darah dalam kondisi yang tidak seimbang (dideteksi oleh hipotalamus) maka pembebasan insulin akan semakin banyak kedalam hati untuk mengubah glukosa ( karbohidrat sederhana) menjadi glikogen (polimer glukosa, karbohidrat kompleks) yang akan disimpan di dalam hati atau sel  sel otot menjadi cadangan glukosa, atau dapat juga insulin merangsang selsel tubuh mengambil lebih banyak glukosa. Dengan demikian, kadar glukosa darah menurun, kembali ke keadaan yang  seimbang. Setelah keadaan seimbang maka pankreas akan dirangsang untuk mengurangi sekresi insulin.  Cadangan glukosa yang tersimpan (glikogen) sewaktu waktu akan dirombak kembali menjadi glukosa ketika tubuh mengalami kekurangan asupan glukosa yang mana dapat metabolisme ini dirangsang oleh hormon glukagon.
Kekurangan insulin dapat menyebabkan kelainan yang dikenal dengan diabetes mellitus, yang mengakibatkan glukosa tertahan di luar sel (cairan ekstraseluler), mengakibatkan sel jaringan mengalami kekurangan glukosa/energy dan akan merangsang glikogenolisis di sel hati dan sel jaringan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir dengan Asfiksia

Issue terkini dalam ANC dan Evidence Based dalam praktik kebidanan

contoh makalah tugas gadar