nutrisi

DEFINISI

Nutrisi adalah zat-zat gizi dan zat lain yang berhubungan dengan kesehatan dan penyakit termasuk keseluruhan proses dalam tubuh manusia untuk menerima makanan dan bahan-bahan dari lingkungan hidupnya menggunakan bahan-bahan tersebut untuk aktivitas penting dalam tubuhnya serta mengeluarkan sisanya.
Nutrisi adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya, yaitu energi, membangun dan memelihara jaringan, serta mengatur proses-proses kehidupan (Soenarjo, 2000).
Menurut Rock CL (2004), nutrisi adalah proses dimana tubuh manusia menggunakan makanan untuk membentuk energi, mempertahankan kesehatan, pertumbuhan dan untuk berlangsungnya fungsi normal setiap organ baik antara asupan nutrisi dengan kebutuhan nutrisi.
Sedangkan menurut Supariasa (2001), nutrisi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses degesti, absorbsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan, dan fungsi normal dari organ-organ, serta menghasilkan energi.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI

Faktor fisiologi untuk kebutuhan metabolisme basal.
Faktor patofisiologi seperti adanya penyakit tertentu yang mengganggu pencernaan atau meningkatkan kebutuhan nutrisi. Adanya anoreksia dan faktor penyakit atau kesehatan.
Faktor sosio-ekonomi seperti adanya kemampuan individu dalam memenuhi kebutuhan nutrisi. Status ekonomi dapat mempengaruhi perubahan status gizi karena penyediaan makanan bergizi membutuhkan pendanaan yang tidak sedikit, oleh karena itu, masyarakat dengan kondisi perekonomian yang tinggi biasanya mampu mencukupi kebutuhan gizi keluarganya di bandingkan masyarakat dengan kondisi perekonomian rendah
Faktor usia, pada usia 0-10 tahun kebutuhan metabolisme basal bertambah dengan cepat hal ini sehubungan dengan faktor pertumbuhan dan perkembangan yang cepat pada usia tersebut. Setelah usia 20 tahun energi basal relative konstan.
Kelemahan dari otot mengunyah dan menelan
Pengetahuan, pengetahuan yang kurang tentang manfaat makanan bergizi dapat mempengaruhi pola konsumsi makan. Hal tersebut dapat disebabkan oleh kurangnya informasi sehingga dapat terjadi kesalahan.
Prasangka, prasangka buruk terhadap beberapa jenis bahan makanan bergizi tinggi dapat mempengaruhi gizi seseorang.
Kebiasaan, adanya kebiasaan yang merugikan atau pantangan terhadap makanan tertentu dapat mempengaruhi status gizi.
Kesukaan, kesukaan yang berlebihan terhadap suatu jenis makanan dapat mengakibatkan kurangnya variasi makanan, sehingga tubuh tidak memperoleh zat-zat yang dibutuhkan secara cukup.
Jenis kelamin, kebutuhan metabolisme basal pada laki-laki lebih besar di bandingkan dengan wanita pada laki-laki kebutuhan BMR 1,0 kkal/kg BB/jam dan pada wanita 0,9 kkal/kgBB/jam.
Tinggi dan berat badan berpengaruh terhadap luas permukaan tubuh, semakin luas permukaan tubuh maka semakin besar pengeluaran panas sehingga kebutuhan metabolisme basal tubuh juga menjadi lebih besar.
Status kesehatan, nafsu makan yang baik adalah tanda yang sehat. Anoreksia (kurang nafsu makan) biasanya gejala penyakit atau karena  efek samping obat.

STATUS NUTRISI

Pemecahan makanan, pencernaan, absorpsi, dan asupan makanan merupakan faktor penting dalam menentukan status nutrisi.
Keseimbangan Energi
Energi adalah kekuatan untuk kerja. Manusia membutuhkan energi untuk terus-menerus berhubungan dengan lingkungannya. Keseimbangan Energi=Pemasukan Energi+Pengeluaran atau Pemasukan Energi=Total Pengeluaran Energi (Panas + kerja+energi simpanan)
 Pemasukan Energi
Pemasukan energi merupakan energi yang dihasilkan selama oksidasi makanan. Makanan merupakan sumber utama energi manusia. Dari makanan yang dimakan kemudian dipecah secara kimiawi menjadi protein, lemak, dan karbohidrat. Besarnya energi yang dihasilkan dengan satuan kalori. Satu kalori juga disebut satu kalori besar (K) atau Kkal adalah jumlah panas yang dibutuhkan untuk menaikan suhu 1 kg air sebesar 1 derajat celcius. Satu kkal = 1 K atau sama dengan 1.000 kalori.
Ketika makanan tidak tersedia maka akan terjadi pemecahan glikogen yang merupakan cadangan karbohidrat yang disimpan dalam hati dan jaringan otot.
Pengeluaran Energi
Pengeluaran energi adalah energi yang digunakan oleh tubuh untuk men-support jaringan dan fungsi-fungsi organ tubuh. Cadangan energi tubuh berbentuk senyawa fosfat seperti adenosin triphosfat (ATP).Kebutuhan energi seseorang ditentukan oleh Basal Metabolisme Rate (BMR) dan aktifitas fisik.
Kebutuhan energi tiap hari ditentukan dengan rumus = (BMR + 24) + (0.1 X Konsumsi kkal setiap hari + energi untuk aktivitas ).
Energi untuk aktivitas misalnya: Istirahat = 30 kal/jam , duduk = 40 kal/jam, Berdiri = 60 kal/jam, Menjahit = 70 kal/jam, Mencuci piring = 130 s/d 176 kal/jam, Melukis 400 kal/jam.
Jika nilai pemasukan energi lebih kecil dari pengeluaran energi maka akan terjadi keseimbangan negative (-) sehingga cadangan makanan dikeluarkan, hal ini akan berakibat pada penurunan berat badan. Sebaliknya, jika pemasukan lebih banyak dari pengeluaran energi maka akan terjadi keseimbangan positif (+), kelebihan energi akan disimpan dalam tubuh sehingga terjadi peningkatan berat badan.
 Basal Metabolisme Rate
Basal Metabolisme Rate adalah energi yang digunakan tubuh pada saat istirahat yaitu untuk kegiatan fungsi tubuh seperti pergerakan jantung, pernapasan, peristaltic usus, kegiatan kelenjar-kelenjar tubuh. Kebutuhan kalori basal dipengaruhi oleh :
Usia
Jenis Kelamin
Tinggi dan Berat Badan Rumus
Kalainan endokrin
Suhu Lingkungan
Keadaan Sakit
Karakteristik Status Nutrisi
Karakteristik status nutrisi ditentukan dengan adanya Body Mass Index (BMI) dan Ideal Body Weight (IBW).
Body Mass Index (BMI)
Merupakan ukuran dari gambaran berat badan seseorang dengan tinggi badan. BMI dihubungkan dengan total lemak dalam tubuh dan sebagai panduan untuk mengkaji kelebihan berat badan (over weight) dan obesitas.
BMI diperhitungkan :
BB (kg) atau BB (pon) X 704,5
TB (m) TB (inci)2
Ideal Body Weight (IBW)
Merupakan perhitungan barat badan optimal dalam fungsi tubuh yang sehat. Berat badan ideal adalah jumlah tinggi dalam sentimeter dikurangi dengan 100 dan dikurangi 10% dari jumlah itu.
Kegiatan yang membutuhkan energi, antara lain:
Vital kehidupan, pernafasan, sirkulasi darah, suhu tubuh dan lain-lain
Kegiatan mekanik oleh otot
Aktivitas otot dan syaraf
Energi kimia untuk membangun jaringan, enzim, dan hormone
Sekresi cairan pencernaan
Absorpsi zat-zat gizi di saluran pencernaan
Pengeluaran hasil sisa metabolisme
Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan energi:
Peningkatan Basal Metabolisme Rate
Aktivitas tubuh
 Faktor usia
 Suhu Lingkungan
 Penyakit atau status kesehatan

JENIS-JENIS NUTRISI

Karbohidrat
Fungsi utama karbohidrat adalah sebagai sumber energi tubuh.Karbohidrat banyak terdapat di macam-macam makanan pokok seperti nasi,roti,jagung,singkong dan sebagainya.Karena fungsinya sangat penting maka usahakan jangan sampai kekurangan karbohidrat. Karbohidrat adalah komposisi yang terdiri dari elemen karbon, hidrogen dan oksigen.
Karbohidrat dibagi atas :
Karbohidrat sederhana (gula) bisa berupa monosakarida (molekul tunggal yang terdiri dari glukosa, fruktosa, dan galaktosa). Juga bisa berupa disakarida (molekul ganda), contoh sukrosa (glukosa + fruktosa), maltosa (glukosa + glukosa), laktosa (glukosa + galaktosa).
 Karbohidrat kompleks (amilum) adalah polisakarida karena disusun banyak molekul glukosa.
Serat adalah jenis karbohidrat yang diperoleh dari tumbuh-tumbuhan, tidak dapat dicerna oleh tubuh dengan sedikit atau tidak menghasilkan kalori tetapi dapat meningkatkan volume feces.
2. Lemak
Lemak merupakan sumber energi yang dipadatkan. Lemak dan minyak terdiri atas gabungan gliserol dengan asam-asam lemak.
Fungsi lemak :
sebagai sumber energi, merupakan sumber energi yang dipadatkan dengan memberikan 9 kal/gr.
Ikut serta membangun jaringan tubuh.
Perlindungan.
Penyekatan/isolasi, lemak akan mencegah kehilangan panas dari tubuh.
Perasaan kenyang, lemak dapat menunda waktu pengosongan lambung dan mencegah timbul rasa lapar kembali segera setelah makan.
Vitamin larut dalam lemak.
3. Protein
Protein merupakan konstituen penting pada semua sel, jenis nutrien ini berupa struktur nutrien kompleks yang terdiri dari asam-asam amino. Protein akan dihidrolisis oleh enzim-enzim proteolitik. Untuk melepaskan asam-asam amino yang kemudian akan diserap oleh usus. Protein bisa didapat dari hewan dan tumbuhan. Protein yang terdapat pada hewan disebut protein hewani sedangkan protein dalam tumbuhan disebut protein nabati.
Fungsi protein :
Protein menggantikan protein yang hilang selama proses metabolisme yang normal dan proses pengausan yang normal.
Protein menghasilkan jaringan baru.
Protein diperlukan dalam pembuatan protein-protein yang baru dengan fungsi khusus dalam tubuh yaitu enzim, hormon dan haemoglobin.
Protein sebagai sumber energi.
4. Vitamin
Vitamin adalah bahan organik yang tidak dapat dibentuk oleh tubuh danberfungsi sebagai katalisator proses metabolisme tubuh.
Ada 2 jenis vitamin :
Vitamin larut lemak yaitu vitamin A, D, E, K.
Vitamin larut air yaitu vitamin B dan C (tidak disimpan dalam tubuh jadi harus ada didalam diet setiap harinya).
Fungsi vitamin:
Vitamin A untuk pembentukan sel-sel epitel dan menguatkan kepekaan saraf mata.
Vitamin B1 untuk proses metabolisme karbohidrat dan penyerapan lemak oleh usus.
Vitamin B2 berfungsi dalam proses pemindaahan rangsang ke saraf mata dan berfungsi untuk proses oksidasi dalam sel.
Vitamin B6 berperan dalam proses pembuatan sel darah dan proses pertumbuhan.
Vitamin C berperan dalam proses pencernaan protein dan lemak, dalam proses dalam sel serta pembentukan trombosit.Selain itu bagus untuk daya tahan tubuh.
Vitamin D mengatur kadar kapur dan fosfor,membantu penyerapan kapur dan fosfor di usus,bagus untuk pertumbuhan tulang.
Vitamin E mencegah pendarahan dan keguguran pada wanita hamil serta diperlukan saat pembelahan sel.
Vitamin K berperan dlam pembentukan protrombin yang penting dalam proses pembentukan darah.
5. Mineral dan Air
Mineral merupakan unsur esensial bagi fungsi normal sebagian enzim, dan sangat penting dalam pengendalian sistem cairan tubuh. Mineral merupakan konstituen esensial pada jaringan lunak, cairan dan rangka. Rangka mengandung sebagian besar mineral. Tubuh tidak dapat mensintesis sehingga harus disediakan lewat makanan. Mineral adalah zat-zat yang bersifat non-organik. Contoh mineral yang dibutuhkan tubuh antara lain zat kapur (Ca), zat besi (Fe), zat fluor (F), natrium (Na) dan chlor (Cl), kalium (K) dan iodium (I). Air atau cairan tubuh merupakan bagian utama tubuh. Pada umunya, kendungan air dalam tubuh orang dewasa berkisar antara 50 hingga 70% berat badan. Sementara itu kandungan air pada bayi baru lahir adalah 75% berat badan.
Fungsi mineral:
Konstituen tulang dan gigi, contoh : calsium, magnesium, fosfor.
Pembentukan garam-garam yang larut dan mengendalikan komposisi cairan tubuh, contoh Na, Cl (ekstraseluler), K, Mg, P (intraseluler).
 Bahan dasar enzim dan protein.

TINDAKAN UNTUK MENGATASI MASALAH PEMENUHAN NUTRISI

Pemberian nutrisi per oral
Pemberian nutrisi merupakan tindakan yang dilakukan jika pasien tidak mampu, memenuhi kebutuhan nutrisi secara mandiri. Tindakan yang dilakukan adalah dengan cara membantu memberikan makanan atau nutrisi melalui oral/mulut. Tujuannya adalah untuk memenuhi kebutuhan nutrisi pasien yang mengakibatkan selera makan pasien.
Pemberian Nutrisi Enteral
Nutrisi enteral adalah nutrisi yang  diberikan pada pasien yang tidak dapat memenuhi kebutuhan nutrisinya melalui rute oral, formula nutrisi diberikan melalui tube ke dalam lambung (gastric tube), nasogastric tube (NGT), atau jejunum dapat secara manual maupun dengan bantuan pompa mesin (Setiati,2000).
Adapun tujuan kita dalam pemberian nutrisi melalui pipa penduga antara lain:
Dekompressi yaitu membuang dan substansi gas dari saluran gastrointestinal, mencegah atau menghilangkan distensi abdomen.
Memberi makan yaitu memasukkan suplemen nutrisi cair atau makanan kedalam lambung untuk klien yang tidak dapat menelan cairan.
Kompressi yaitu memberi tekanan internal dengan cara mengembangkan balon untuk mencegah perdarahan internal pada esofagus.
Bilas lambung yaitu irigasi lambung akibat pendarahan aktif, keracunan, atau dilatasi lambung.
Indikasi pemberian nutrisi enteral diberikan pada pasien yang sama sekali tidak bisa makan, makanan yang masuk tidak adekuat, pasien dengan sulit menelan, pasien dengan luka bakar yang luas, fraktur rahang, kesadaran menurun, gangguan menelan, muntah terus-menerus. Pada pasien dengan keadaan trauma berat, luka bakar dan status katabolisme, maka pemberian nutrisi enteral sebaiknya sesegera mungkin dalam 24 jam
Kontra indikasi pemberian nutrisi enteral adalah keadaan dimana saluran cerna tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya, kelainan anatomi saluran cerna, iskemia saluran cerna, radang amandel, gangguan pada saluran pencernaan yang dapat menghambat pemasangan selang sehinggan menimbulkan komplikasi, dan peritonitis berat. Pada pasien dengan pembedahan, pemberian nutrisi enteral harus dikonfirmasikan dengan tanda munculnya flatus.
Komplikasi pada pemasangan NGT:
1. Komplikasi Mekanis
Bersihkan sonde dengan menyemprotkan air sedikitnya tiap 24 jam agar tidak terjadi sumbatan pada lumen NGT. Lekatkan sonde pada hidung pasien dengan plester tanpa menimbulkan rasa sakit dan tinggikan kepala pasien untuk menghindari dislokasi sonde.
2. Komplikasi pulmonal
Untuk menghindari aspirasi kecepatan aliran nutrisi tidak boleh terlalu tinggi, letak sonde mulai hidung sampai ke lambung harus sempurna
3. Komplikasi yang disebabkan oleh tidak sempurnanya kedudukan sonde. Sonde sebelum dipasang harus diukur secara individual, lekatkan dengan sempurna, pastikan NGT tidak bergeser.
4. Komplikasi akibat zat nutrisi
Komplikasi metabolic hiperglikemia dan komplikasi di usus ( diare, perut terasa penuh, rasa mual terutama pada masa permulaan pemberian nutrisi).

Pada prinsipnya, pemberian formula enteral dimulai dengan dosis rendah dan ditingkatkan secara bertahap sampai mencapai dosis maksimum dalam waktu seminggu. Makanan enteral yang telah disediakan sebaiknya dihabiskan dalam waktu maksimal 4 jam, waktu selebihnya akan membahayakan karena kemungkinan makanan tersebut telah terkontaminasi bakteri. Route pemberian nutrisi enteral:
Nasogastrik: pemberian melalui nasogastrik memerlukan fungsi gaster yang baik, motilitas dan pengosongan gaster yang normal.
Transpilorik: pemberian transpilorik efektif jika ada atoni gaster.
Perkutaneus: bila bantuan nutrisi secara enteral dibutuhkan lebih dari 4 bulan. Jejunostomi diberikan bila ada GER, gastroparesis, pankreatitis.
Halangan yang mungkin terjadi pada pemberian nutrisi enteral:
gagalnya pengosongan lambung,
aspirasi dari isi lambung,
diare,
sinusitis,
esofagitis,
salah meletakkan pipa.
Komposisi makanan enteral sebaiknya mempunyai komposisi yang seimbang. Kalori non protein dari sumber karbohidrat berkisar 60-70%; bisa merupakan polisakarida, disakardida mapun monosakarida. Glukosa polimer merupakan karbohidrat yang lebih mudah diabsorpsi.
Sedangkan komposisi kalori non protein dari sumber lemak berkisar antara 30-40%; bisa merupakan lemak bersumber dari Asam Lemak Esensial (ALE/EFA). Lemak ini mempunyai konsentrasi kalori yang tinggi tetapi sifat abrsorpsinya buruk. Lemak MCT merupakan bentuk lemak yang mudah diabsorpsi.
Protein diberikan dalam bentuk polimerik (memerlukan enzim pankreas) atau peptida. Protein whey terhidrolisis merupakan bentuk protein yang lebih mudah diabsorpsi daripada bentuk asam amino bebas.
Pada formula juga perlu ditambahkan serat; serat akan mengurangi risiko diare dan mengurangi risiko konstipasi, memperlambat waktu transit makanan pada saluran cerna, merupakan kontrol glikemik yang baik. Serat juga mempromosikan fermentasi di usus besar sehingga menghasilkan SCFA yang merupakan faktor trofik. SCFA menyediakan energi untuk sel epitel untuk memelihara integritas dinding usus. Pemberian nutrisi enteral pada keadaan khusus:
Pada anak dengan gangguan pernapasan (fungsi pulmo tidak adekuat), maka nutrisi yang diberikan sebaiknya tinggi lemak (50%) serta rendah karbohidrat. Pada penyakit hepar, sebaiknya menggunakan sumber protein tinggi BCAA, asam amino rendah aromatik. Bila ada ensefalopati hepatik, protein sebaiknya diberikan <0.5 g/kgBB/hari.
Pada pasien dengan gangguan renal sebaiknya diberikan rendah protein, padat kalori, rendah PO4, K, Mg. Pemberian protein dengan menggunakan patokan GFR sebagai berikut: GFR >25: 0.6-0.7 g/kgBB/hari, bila GFR <25: 0.3 g/kgBB/hari.
Ukuran NGT diantaranya di bagi menjadi 3 kategori yaitu:
1.    Dewasa ukurannya no 14-20
2.   Anak-anak ukurannya no 8-16
3.   Bayi ukuran no 5-7
Selang berdiameter kecil ( 8 Fr sampai 12 Fr ), lunak, fleksible, sering digunakan untuk pasien yang membutuhkan enteral feeding untuk kurang dari 6 minggu. NGT berdiameter besar, kurang flexible, lebih kaku, digunakan untuk pemberian obat, dekompresi/pengurangan tekanan udara di lambung, dan untuk feeding jangka pendek ( biasanya kurang dari 1 minggu ).
Macam-macam NGT :
1.   Selang NGT dari karet
2.   Selang NGT dari bahan plastic
3.   Selang NGT dari bahan silicon
Memasang Nasogastrikc Tube (NGT):
Melakukan pemasangan selang (tube) dari rongga hidung ke dalam lambung (gaster).
1. Tujuan dan Manfaat
Memasukan makanan cair atau obat-obatan cair mengeluarkan cairan/isi lambung dan gas yang terdapat di dalam lambung
Mengirigasi karena perdarahan atau keracunan dalam lambung
Mencegah atau mengurangi vomiting setelah pembedahan atau trauma
Mengambil specimen pada lambung untuk pemeriksaan diagnostic
Memasukan cairan( memenuhi kebutuhan cairan atau nutrisi)
Untuk membantu memudahkan diagnosa klinik melalui analisa subtansi isi lambung
Persiapan sebelum operasi dengan general anaesthesia
Menghisap dan mengalirkan untuk pasien yang sedang melaksanakan operasi pneumonectomy untuk mencegah muntah dan kemungkinan aspirasi isi lambung sewaktu recovery (pemulihan dari general anaesthesia)
2.    Di lakukan pada pasien:
Tidak sadar (koma)
Klien dengan masalah saluran pencernaan atas, misalnya stenosis esophagus,tumor mulut/faring/esophagus,dll
3.    Persiapan alat
 Selang NGT
1 buah kom
Jelly
Perlak
Tongue spatel
Pen light
Sarung tangan
Cottom bud
Spuit ukuran 50-100 cc
Bengkok
Stetoskop
Gunting
Handuk
Air minum
Tisu
Makanan cair sesuai kebutuhan

4.    Prosedur Pemasangan NGT
Jelaskan tindakan yang akan dilakukan dan tujuannya
Dekatkan alat-alat ke klien
Cuci tangan
Atur posisi klien pada posisi high fowler
Pasang handuk pada dada klien sampai ke pinggir tempat tidur dan letakkan tisu di dekat bantal pasien
Cek kondisi lubang hidung klien, perhatikan adanya sumbatan
Kenakan sarung tangan
Untuk menentukan insersi NGT,instrusikan klien untuk rileks dan bernafas secara normal dengan menutup salah satu hidung, kemudian ulangi pada lubang hidung lainnya. Kemudian cek udara yang melalui lubang hidung, caranya: pijit salah satu kuping hidung dan rasakan aliran udara pada lubang hidung yang bebas dan begitu pula sebaliknya
Ukur panjang tube yang akan dimasukan dengan menggunakan metode:
Metode tradisional
Ukur jarak dari puncak lubang hidung ke daun telinga dan ke prosessus xipoideus di sternum. Ukur selang dari puncak dahi ke epigastrium. Ukur selang dari daun telinga bawah kepuncak lubang hidung dan ke prosesus xyfoideus di sternum
Metode Hanson
Mula-mula tandai 50 cm pada tube, kemudian lakukan pengukuran dengan metode tradisional.Selang yang akan dimasukan pertengahan antara 50 cm dengan tanda tradisional.
  Beri tanda pada panjang selang yang sudah diukur dengan plester
  Olesi jelly pada NGT sepanjang 10-20 cm.
  Informasikan kepada klien bahwa selang akan dimasukkan dan instrusikan klien untuk mengatur posisi kepala ekstensi. Lalu masukan selang melalui lubang hidung yang telah ditentukan. Jika terasa agak tertahan, putarlah slang dan jangan dipaksakan untuk dimasukkan.
  Bila selang sudah melewati nasofaring (kira-kira 3-4 cm), instrusikan klien untuk menekuk leher dan menelan. Dorong pasien untuk menelan dengan memberikan sedikit air minum (jika perlu). Tekankan pentingnya bernafas lewat mulut. Jangan memaksakan slang untuk masuk. Jika ada hambatan atau pasien tersedak, sianosis, hentikan mendorong selang. Periksa posisi slang di belakang tenggorok dengan menggunakan sudip lidah dan senter.
  Jika sudah selesai memasang NGT, periksa letak selang dengan cara:
Pasang spuit,yang telah ditarik pendorong nya pada angka 10-2- ml udara, pada ujung NGT. Letakkan stetoskop pada daerah gaster,kemudian suntikan spuit tersebut, jika pada auskultasi terdengar suara hentakan udara,berarti selang NGT masuk ke dalam lambung.
Aspirasi pelan-pelan untuk mendapatkan isi lambung dengan menggunakan spuit.
Masukan ujung bagian luar selang NGt ke dalam mangkok yang berisi air. Jika ada gelembung air, berarti masuk ke dalam lambung.
  Oleskan alkohol pada ujung hidung pasien dan biarkan sampai kering.
  Yakinkan slang tidak tersumbat dengan cara:
Masukkan makanan dengan aliran perlahan (perhatikan: aliran air dan jarak corong  30 cm dan lihat reaksi pasien terhadap rasa tidak nyaman)
Setelah makan masukkan 15-30 ml air putih (bila ada obat dalam bentuk tablet haluskan dahulu)
  Fiksasi selang NGT dengan plester 10 cm, silangkan plester pada slang yang keluar dari hidung dan hindari penekanan pada hidung.
  Tutup ujung luar NGT. Bila tidak ada, penutup dapat di klem, atau dengan kassa dan plester/karet gelang.
  Penitikan slang kebaju pasien. Biarkan pasien pada posisi semifowler / fowler selama  15-30 menit
  Evaluasi klien setelah terpasang NGT.
  Rapihkan alat-alat
  Cuci tangan
  Dokumentasikan hasil tindakan ini pada catatan perawatan.

     5. Prosedur melepaskan selang NGT
Cuci tangan sebelum melakukan tindakan
Gunakan Handscon
Jelaskan prosedur pelepasan NGT pada pasien.
Lakukan pelepasan NGT secara perlahan (sambil lihat ekspresi wajah pasien).
Suruh pasien untuk menarik nafas disaat pelepasan NGT
Simpan selang NGT yang telah di pakai ke bengkok.
Cuci tangan kembali sesudah melakukan tindakan tersebut.

6.  Hal-hal yang perlu diperhatikan
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat pamasangan NGT antara lain:
Mempertahankan kenyamanan klien.
Mengkaji adanya inflamasi dan ekskoriasi pada lubang hidung dan mukosa.
Mengganti plester yang digunakan untuk menempelkan slang setiap hari untuk mengurangi iritasi.
Melakukan perawatan mulut untuk meminimalkan dehidrasi.
Mengubah posisi klien secara teratur yang membantu penutupan saluran sekresi lambung dan mempercepat pengosongan isi lambung untuk menghindari distensi
Mendokumentasikan prosedur

7.    Evaluasi
Pasien tidak terjadi batuk
Ujung NGT bila dimasukan pada air tidak timbul gelembung udara
Cairan yang keluar berwarna agak kehijau-hijauan jernih
Masukan udara  10cc lewat NGT, bersamaan memasukan udara didengarkan suara dalam lambung dengan stestokop maka akan terdengar udara.
Bila kesadaran pasien menurun (tidak kooperatif), bisa dirangsang dengan memberi minum 1 sendok, saat ada tanda menelan maka NGT dimasukan

Pemberian Nutrisi Parenteral
Pemberian Nutrisi Parenteral merupakan pemberian nutrisi berupa cairan infus yang di masukkan ke dalam tubuh melalui darah vena baik sentral (untuk nutrisi parenteral total) atau vena perifer (untuk nutrisi parenteral parsial). Nutrisi parenteral diberikan apabila usus tidak dipakai karena sesuatu hal, misalnya: Malformasi Kongenital Intestinal, Enterokolitis Nekrotikans, dan Distres Respirasi Berat. Nutrisi parsial parenteral diberikan apabila usus dapat dipakai, tetapi tidak dapat mencukupi kebutuhan nutrisi untuk pemeliharaan dan pertumbuhan (Setiati, 2000). Pemberian nutrisi melalui parenteral dilakukan pasien yang tidak dapat di penuhi kebutuhan nutrisinya melalui oral atau enteral.
Tujuan pemberian nutrisi parenteral untuk mempertahankan kebutuhan nutrisi. Metode pemberian nutrisi parenteral:
Nutrisi parenteral parsial, pemberian sebagian kebutuhan nutrisi melalui intravena. Sebagian kebutuhan nutrisi harian pasien masih dapat di penuhi melalui enteral. Cairan yang biasanya digunakan dalam bentuk dekstrosa atau cairan asam amino.
Nutrisi parenteral total, pemberian nutrisi melalui jalur intravena ketika kebutuhan nutrisi sepenuhnya harus dipenuhi melalui cairan infus. Cairan yang dapat digunakan adalah cairan yang mengandung karbohidrat seperti Triofusin E1000, cairan yang mengandung asam amino seperti PanAmin G, dan cairan yang mengandung lemak seperti Intralipid
Lokasi pemberian nutrisi secara parenteral melalui vena sentral dapat melalui vena antikubital pada vena basilika sefalika, vena subklavia, vena jugularis interna dan eksterna, dan vena femoralis. Nutrisi parenteral melalui perifer dapat dilakukan pada sebagian vena di daerah tangan dan kaki.

KEBUTUHAN ZAT GIZI
Kebutuhan Zat Gizi Bayi 0-6 bulan
Pemberian makanan pada anak hendaknya diperhatikan sejak masih bayi. Bayi yang baru lahir memerlukan perhatian khusus karena pencernaan mereka belum sempurna sehingga belum bisa mencerna makanan dengan baik. Adapaun hal – hal yang perlu diperhatikan adalah:
Bayi yang dilahirkan dengan kondisi normal sebaiknya diberikan ASI (Air Susu Ibu) ekslusif sebagai makanan pertamanya.
2. ASI Eksklusif artinya bayi tidak diberikan makanan lain selain asi selama 6 bulan dan pemberian asi sebaiknya dilanjutkan hingga anak berusia 2 tahun dengan makanan pendamping ASI.
3. Pemberian ASI mempunyai keunggulan yang bermanfaat baik bagi ibu maupun bayi.
Kebutuhan Zat Gizi Anak Usia 6-24 Bulan
Usia ini sangat penting bagi perkembangan dan pertumbuhan anak sehingga semua kebutuhan gizinya harus terpenuhi. Anak juga baru diperkenalkan pada makanan pendamping ASI (MPASI). Zat gizi yang mereka perlukan adalah:
1. Energi berfungsi untuk menunjang proses pertumbuhan dan perkembangan anak. Usia 1-6 bulan kebutuhan energy meningkat sesuai dengan berat badan (±112 kkal per kilogram berat badan). Sampai usia dua tahun, keperluan energy per kilogram berat badan menurun, ini berlangsung selama masa anak – anak. Kebutuhan energy pada usia 6-24 bulang adalah 950 kkal per hari.
2. Protein berfungsi untuk membentuk sel – sel baru yang akan menunjang proses pertumbuhan seluruh organ tubuh, juga pertumbuhan, dan perkembangan otak anak. Kebutuhan protein pada usia 6-24 bulan adalah 20 gram.
3. Lemak berperan penting dalam proses tumbuh kembang sel – sel saraf otak untuk kecerdasan anak. Lemak yang diperlukan adalah asam lemak esensial (asam linoleat/ omega 6, asam linoleat/ omega 3) dan asam lemak non esensial (asam oleat/ omega 9, EPA, DHA, AA)
4. Vitamin A berfungsi untuk menjaga kesehatan mata, menjaga kelembutan kulit dan pertumbuhan optimal anak.
5. Vitamin C berfungsi untuk pembentukkan kolagen (tulang rawan), meningkatkan daya tahan tubuh dan penyerapan kalsium yang diperlukan untuk pembentukkan tulang dan gigi yang kuat.
6. Iodium/ yodium berfungsi untuk pertumbuhan dan perkembangan tubuh sehingga tidak mengalami hambatan seperti kretinisme/ kerdil, berperan dalam proses metabolism tubuh, mengubah karoten yang terdapat dalam makanan menjadi vitamin A.
7. Kalsium penting dalam pembentukkan tulang dan gigi, kontraksi dalam otot, membantu penyerapan vitamin B12 (untuk mencegah anemia dan membantu membentuk sel darah merah).
8. Zinc/ zat seng tersebar di semua sel, jaringan dan organ tubuh. Diperlukan untuk pertumbuhan fungsi otak dan mempengaruhi respon tingkah laku dan emosi anak.
9. Zat besi diperlukan untuk pertumbuhan fisik dan mempengaruhi  penggunaan energi yang diperlukan tubuh, pembentukkan sel darah yang membantu proses penyebaran zat gizi serta oksigen ke seluruh organ tubuh.
10. Asam folat sangat penting pada masa pertumbuhan anak, memproduksi sel darah merah dan sel darah putih dalam sumsum tulang, berperan dalam pematangan sel darah merah dan mencegah anemia.
Usia 6-24 bulan pertumbuhan dan perkembangan fisik juga psikologis anak terjadi secara cepat. Makan makanan yang tidak bergizi seimbang dapat berakibat:
Menghambat dan mempengaruhi pertumbuhan anak
Mengganggu perkembangan kecerdasan, pertumbuhan fisik dan mentalnya
Kebutuhan Zat Gizi Balita Usia 2-5 Tahun
Di usia ini anak memasuki usia pra sekolah dan mempunyai risiko besar terkena gizi kurang. Pada usia ini anak tumbuh dan berkembang dengan cepat sehingga membutuhkan zat gizi yang lebih banyak, sementara mereka mengalami penurunan nafsu makan dan daya tahan tubuhnya masih rentan sehingga lebih mudah terkena infeksi dibandingkan anak dengan usia lebih tua. Zat gizi yang mereka perlukan adalah:
1. Karbohidrat berfungsi sebagai penghasil energi bagi tubuh dan menunjang aktivitas anak yang mulai aktif bergerak. Mereka biasanya membutuhkan sebesar 1300 kkal per hari.
2. Protein berfungsi untuk membangun dan memperbaiki sel tubuh dan menghasilkan energy. Mereka membutuhkan protein sebesar 35 gram per hari
3. Mineral dan vitamin yang penting pada makanan anak adalah iodium, kalsium, zinc, asam folat, asam folat, zat besi, vitamin A,B,C,D,E, dan K. Mineral dan vitamin ini berperan dalam perkembangan motorik, pertumbuhan, dan kecerdasan anak serta menjaga kondisi tubuh anak agar tetap sehat. Sementara pertumbuhan fisik tubuh sedikit melambat, karenanya anak perlu makan makanan yang memberikan asupan gizi yang mendukung pertumbuhan otaknya.
Balita yang makan makanan yang beragam dan seimbang nilai gizinya akan tumbuh sehat dan aktif. Agar kebutuhan gizi yang diperlukan oleh tubuh terpenuhi, anak perlu dibiasakan untuk makan makanan yang bergizi seimbang.
Remaja (13-21 tahun)
Kebutuhan kalori, protein, mineral dan vitamin sangat tinggi berkaitan dengan berlanjutnya proses pertumbuhan. Lemak tubuh meningkat akan mengakibatkan obesitas sehingga akan menimbulkan stress terhadap body image.
Dewasa Muda (23-30 tahun)
Kebutuhan nutrisi pada masa dewasa muda, selain untuk proses pemeliharaan dan perbaikan tubuh dari pada pertumbuhan. Kebutuhan nutrisi pada umumnya lebih diutamakan pada tipe dan kualitas daripada kuantitas.
Dewasa (31-45 tahun)
Masa dewasa merupakan masa produktif khususnya terkait dengan aktivitas fisik. Kebutuhan nutrisi pada masa ini perlu mendapatkan perhatian besar dan harus di bedakan antara tingkatan pekerjaan.


Nutrisi Ibu Hamil Berdasarkan Trimesternya
Meskipun nutrisi selalu diperlukan bagi ibu hamil, ternyata ada waktu tertentu dalam pemenuhan nutrisi bagi ibu hamil dan janin.

Trimester Pertama ( Minggu Ke-1 Sampai dengan Minggu Ke-12 )
Saat trimester ini janin sedang mengalami pembentukan dan perkembangan sehingga kebutuhan gizi nutrisi ibu hamil harus tercukupi. Di dalam rahim ada pembentukan kantung janin sampai dengan berisi dengan janin. Agar kantung janin tidak hanya berisi kantung saja maka ibu hamil perlu menjaga asupan nutrisinya agar tidak menjadi hamil BO atau hamil kosong. Hamil kosong adalah kondisi kehamilan dimana calon janin tidak ada di dalam kantung janin,sehingga rahim hanya berisi kantungnya saja.
Pada minggu pertama sampai dengan minggu keempat (perkembangan janin 1 bulan), ibu hamil harus mengkonsumsi makanan yang mengandung kalori seperti daging merah dan daging unggas. Kalori diperlukan agar tubuh memiliki energi yang cukup dan agar janin yang tengah terbentuk bisa berkembang pesat. Jumlah kalori yang harus dikonsumsi minimal 2000 Kcal per harinya.
Minggu kelima dan minggu keenam ibu hamil masih akan mengalami muntah dan mual. Mengkonsumsi sayuran hijau yang dibuat menjadi soup dalam keadaan hangat bisa menjadi pilihan makanan bagi ibu hamil. Banyak vitamin dan juga mineral yang terkandung dalam sayuran hijau sangat bermanfaat bagi ibu hamil.
Pada minggu ketujuh dan kedelapan (perkembangan janin 2 bulan) janin akan mengalami pembentukan rangka dan tubuh janin. Untuk menunjang pembentukan tulang tersebut dibutuhkan kalsium sebanyak 1000 miligram per harinya.
Pada minggu kesembilan ibu hamil membutuhkan vitamin C dan Asam folat yang banyak. Jumlah asam folat yang harus dikonsumsinya adalah 0,6 miligram per harinya.
Pada minggu kesepuluh ibu hamil membutuhkan nutrisi berupa protein yang mengandung asam amino yang tinggi. Asam amino ini bermanfaat untuk membentuk otak pada janin, bisa dikombinasikan dengan DHA dan juga kolin agar janin dapat memproduksi sel otak lebih sempurna.
Pada minggu kedua belas (perkembangan janin 3 bulan) ibu hamil membutuhkan nutrisi yang tinggi. Nutrisi itu ada pada vitamin. Fungsinya adalah untuk menghindari bayi lahir dengan cacat. Vitamin yang dibutuhkan adalah vitamin A, vitamin B1, B3, B2 dan juga B6. Jumlah yang harus dikonsumsi per hari adalah 60 gram per hari.
Trimester Kedua ( Minggu Ke-13 Sampai Dengan Minggu Ke-28 )
Saat ibu hamil memasuki masa ini, ibu hamil dan juga janinnya akan mengalami berbagai kemajuan dan perkembangan yang pesat. Oleh sebab itu dalam masa ini, pemenuhan nutrisi bagi ibu hamil dan janin harus meningkat dibandingkan dengan trimester sebelumnya. Kandungan pun juga akan semain besar. Ibu hamil bisa mencermati setiap perkembangannya dan perkembangan tersebut didukung dengan pemenuhan nutrisi yang tepat.
Pada minggu ketiga belas sampai dengan minggu keenam belas (perkembangan janin 4 bulan) ibu hamil memerlukan asupan makanan sebanyak 3000 kalori setiap harinya. Kalori tersebut bermanfaat dalam tambahan energi bagi ibu hamil. Janin akan mengalami pembentukan sistem saraf pusat. Pada minggu ini, ibu hamil sebaiknya jangan mengkonsumsi cokelat, teh dan juga kafein. Hal itu dilarang karena memiliki risiko untuk mengganggu perkembangan di saraf pusat.
Pada minggu ketujuh belas sampai dengan minggu keduapuluh tiga ibu hamil harus mengkonsumsi banyak serat. Serat bisa ditemukan pada sayur dan buah. Ibu hamil juga harus minum air putih minimal 8 gelas per hari maksimal 10 gelas per hari agar tidak kekurangan cairan dan mencegah sembelit. Mengkonsumsi sebanyak 100 gram manfaat zat besi dan juga vitamin C sangat dianjurkan dalam minggu ini karena bermanfaat untuk pembentukan sel darah merah. Sel darah merah itu bermanfaat untuk pembentukan jantung dan juga perkembangan sistem dari peredaran darah janin.
Pada minggu keduapuluh empat sampai dengan minggu keduapuluh delapan ibu hamil dilarang untuk mengkonsumsi garam yang berlebih. Jika hal ini terjadi kaki bengkak saat hamil. Konsumsilah nutrisi yang mengandung omega-3 dan juga vitamin E. Fungsinya adalah membantu kecerdasan otak janin dan juga sebagai zat antioksidan bagi tubuh ibu hamil. Jumlah yang harus dikonsumsinya adalah sebanyak 80 gram per hari.

Trimester Ketiga
Trimester ini merupakan trimester akhir dari kehamilan. Saat memasuki masa kehamilan ini, ibu hamil membutuhkan banyak nutrisi untuk menyiapkan persalinan. Nutrisi tersebut juga bermanfaat dalam mengatasi beban yang kian berat namun juga menyiapkan energi yang akan digunakan buat persalinan kelak. Oleh sebab itu pemenuhan nutrisi dalam masa ini tidak boleh dikesampingkan. Ibu hamil harus menjaga kualitas dan kuantitas makanan yang dikonsumsinya. Dalam dua bulan terakhir sebelum persalinan, otak janin bisa tumbuh dengan cepat sekali.
Kalori adalah nutrisi yang dibutuhkan ibu hamil sebelum proses persalinan tiba. Jumlah kalori yang dibutuhkan adalah sebanyak 70 ribu sampai dengan 80 ribu kalori per harinya. Pertambahan kalori ini juga dibutuhkan pada 20 minggu terakhir, jumlah tambahan kalori yang dibutuhkan adalah sebanyak 285-300 kalori per harinya. Pada tahap ini kalori dibutuhkan untuk pertumbuhan jaringan pada janin tentunya pertumbuhan pada plasenta janin. Kalori juga bermanfaat untuk menambah volume darah dan juga caitran ketuban bagi ibu hamil.
Piridoksin atau vitamin B6 bermanfaat bagi ibu hamil untuk melakukan reaksi kimia sebanyak 100 kali atau bahkan lebih. Vitamin B6 juga bermanfaat dalam membantu metabolisme ibu hamil untuk memproduksi asam amino, lemak, sel darah merah serta pembentukan karbohidrat. Kebutuhan vitamin B6 ini harus tercukupi sebanyak 2,2 miligram per harinya.
Yodium sangat dibutuhkan oleh ibu hamil dalam trimester ini. Yodium berfungsi untuk membentuk senyawa bernama tiroksin. Senyawa tiroksin sangat bermanfaat untuk mengontrol metabolisme pembentukan dari sel baru. Kekurangan senyawa ini bisa membuat ibu hamil pertumbuhan otaknya terganggu, janin bisa tumbuh dengan kerdil. Sebaliknya jika terlalu banyak mengkonsumsi yodium, senyawa tiroksin akan lebih banyak di dalam tubuh. Akibatnya adalah janin akan memiliki ukuran yang besar. Bagi ibu hamil sebaiknya mengkonsumsi yodium dalam batas ideal. Batas ideal mengkonsumsi yodium sebanyak 175 mikrogram per harinya.
Dalam trimester ketiga kebutuhan akan vitamin B1, vitamin B2 dan juga vitamin B3 harus ditingkatkan dan dicukupi. Deretan ketiga vitamin tersebut bisa berfungsi untuk membantu enzim dalam mengatur metabolisme dari sistem pernafasan janin dan juga pembentukan energi bagi janin. Dalam seharinya ibu hamil dituntut untuk mengkonsumsi vitamin B1 sebanyak 1,2 miligram, untuk konsumsi vitamin B2 per harinya sebanyak 1,2 miligram per hari sedangkan untuk vitamin B3 jumlah konsumsi per harinya harus sebanyak 11 miligram per hari. Air juga sangat dibutuhkan bagi ibu hamil. Ibu hamil harus lebih banyak mengkonsumsi air putih minimal 12 gelas per hari atau setara dengan 1,5 liter air. Cairan yang berasal dari air putih sangat bermanfaat untuk membentuk sel baru bagi janin, mengatur suhu tubuh janin di dalam kandungan dan juga melarutkan zat metabolisme yang tinggi.

Komentar

  1. The Best Casinos in the UK with Slot Games | Lucky Club
    Play all your favourite casino games at luckyclub.live Lucky Club. Discover hundreds of exciting slots games to play for free, including Cleopatra, Dracula,

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir dengan Asfiksia

Issue terkini dalam ANC dan Evidence Based dalam praktik kebidanan

contoh makalah tugas gadar